Bursa Asia Bergerak Positif, IHSG Lanjutkan Penguatan

Berita Forex Indonesia – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di akhir pekan, mengekor bursa saham Asia yang juga kompak menguat.  Mengakhiri perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,601 poin (0,01%) ke 4.658,323. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup menguat 0,293 poin (0,04%) ke 811.293.

Membuka perdagangan, Jumat (26/2), IHSG dibuka menguat 37,49 poin (0,8%) ke 4.695,82.  Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka melemah.  Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.396, dibandingkan posisi sore kemarin di Rp 13.377.

Adapun kondisi bursa saham Asia pagi ini, antara lain:   Indeks Nikkei 225 naik 119,26 poin (0,74%) ke 16.259,60, Indeks Hang Seng naik 318,91 poin (1,69%) ke 19.207,66, Indeks SSE Composite naik 18,16 poin (0,66%) ke 2.759,40, dan  Indeks Straits Times naik 27,40 poin (1,03%) ke 2.629,26.

Di sisi lain, bursa AS ditutup menguat signifikan. DJIA 1,29%, S&P500 1,13% dan Nasdaq 0,87%. Indeks saham di Eropa ditutup negatif. Indeks FTSE100 di Inggris – 2,48%, Indeks DAX di Jerman 1,79% dan CAC di Perancis 2,24%. Dari Asia, indeks Nikkei225 di Jepang 1,41 %, indeks Hang Seng di Hong Kong 1,58 % dan Shanghai -0,41%.  Emas ditutup di USD 1.233 per troy ounce atau 0,35%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di USD 33,08 per barel atau 2,67%.

Sepanjang perdagangan kemarin IHSG bergerak mixed dengan ditutup naik tipis sebesar 0,01% ke level 4.658,32. Salah satu faktor tertahannya pergerakan IHSG disebabkan oleh kembali jatuhnya saham-saham perbankan.   Tercatat indeks sektor finance melemah 0,65%. Pelemahan pada saham perbankan seiring dengan respons pasar terhadap dorongan OJK dan BI untuk perbankan menurunkan suku bunga kredit menjadi single digit atau di bawah 10% pada akhir tahun ini.

Selain itu indeks sektor Agrikulture juga turun dalam sebesar 2,.14%. Namun, di tengah melemahnya beberapa indeks sektoral di bursa. Indeks sektor infrastruktur masih berhasil mencatatkan kenaikan yang cukup siginifikan sebesar 1,38%. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 23,77 miliar.  Sementara itu, dari bursa Asia mayoritas indeks berada dalam tren melemah. Pelemahan terdalam didorong oleh indeks Shanghai yang turun sebesar 6,41%. Penurunan bursa China seiring dengan adanya indikasi pengetatan likuiditas dan pelemahan yuan. Selain itu overnight money rate yang menjadi penentu likuiditas sistem keuangan mengalami kenaikan terbesar sejak 6 Februari.

Bursa Amerika menguat pada perdagangan kemarin. Indeks dow jones naik 1,29% ke level 16.697,29, S&P 500 mendaki 1,13% ke level 1.951,7, dan NASDAQ yang menguat tipis sebesar 0,87% ke level 4.582,21. Penguatan ini disebabkan karena kenaikan harga minyak yang mengurangi kecemasan bagi perbankan yang bisa terkena default utang.   Pasar Eropa berhasil ditutup menguat setelah pelemahan yang terjadi pada awal minggu ini, yang dibantu oleh update pendapatan yang kuat. FTSE 100 naik 2,48% menjadi 6.012,81, DAX menguat 1,79% ke level 9.331,48, dan CAC 40 yang juga meningkat 2,24% ke level 4.248,45. Bank Inggris, Lloyds melonjak 13,5% setelah memberitakan pembayaran dividen khusus dan profit yang lebih tinggi.

Keuntungan di saham-saham perbankan dan asuransi menambahkan poin terbanyak ke pasar saham Eropa. Ditambah lagi, menurut data ada sekitar 53% perseroan di STOXX 600 Index telah memenuhi atau melebihi ekspektasi pasar dengan hasil kuartal IV mereka.

Kenaikan dalam 2 hari berturut-turut dibantu oleh minyak sebesar 3%, yang menjadi pengaruh besar dalam pergerakan pasar tahun ini, karena investor melihat lemahnya permintaan energi yang merupakan perlambatan pertumbuhan global. Katalis lainnya adalah, pemesanan untuk barang tahan lama di AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari menjadi 4,9% dibanding dengan periode sebelumnya sebesar -4,6%. Oleh karena itu, memberikan harapan untuk sektor manufaktur yang sedang melemah.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai pasar bereaksi terlalu berlebihan menyusul anjloknya saham bank badan usaha milik negara (BUMN) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepekan terakhir. Saham-saham bank papan atas yang memiliki PBV 1,2-3,5 kali dan PER 10,26-17,83 sudah murah, sehingga saat ini tepat bagi investor untuk mengakumulasinya. Pasar bereaksi negatif menyusul pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno pekan lalu, yang berniat menekan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank BUMN hingga 3%.

Posted in Teknikal & Berita Forex.