Berita Forex Indonesia – Euro memasuki penurunan beruntun selama 3 sesi berturut-turut dalam kecemasan keluarnya Inggrisdari Uni Eropa akan berdampak sama buruknya terhadapeuro seperti terhadap pound. Euro anjlok ke level rendah 3-pekan terhadap dollar dan pound anjlok ke bawah level $1.39 untuk pertama kalinya sejak Maret 2009 dengan polling terkini mensinyalkan hasil yang ketat. Polling melalui telepon oleh ComRes untuk suratkabar the Daily Mail menunjukkan 51% warga Inggris memilih untu tetap berada di dalam Uni Eropa dan 39% lainnya mendukung agar keluar. Polling online oleh YouGov Plc untuk the Times mensinyalkan hasil yang lebih ketat, dengan kubu “Brexit” memimpin perolehan suara sebanyak 1%, yaitu 38% dengan 37%. Euro juga tertekan oleh spekulasi bahwa European Central Bank akan menambah program quantitative easing pada pertemuan tanggal 10 Maret guna menopang laju pertumbuhan dan inflasi.
Sementara sterling merupakan mata uang negara G-10 dengan performa paling buruk pekan lalu, euro berada di tempat ketiga seiring investor menilai bahwa “Brexit” akan menekan proyek di Eropa secara keseluruhan dan melukai laju pertumbuhan regional. Kampanye referendum telah memanas pekan lalu, dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron menegosiasikan perubahan syarat keanggotaan dan mengumumkan tanggal referendum pada 23 Juni nanti.