Berita Forex Indonesia – Emas diperdagangkan tinggi di sesi Asia pada Selasa (23/2) Didorong dari Tiongkok yang menyuntikkan dana repo.
Divisi New York Merchantile Exchange, spot emas untuk pengiriman April naik 0.54% menjadi $1,216.40 troy ons. Berbalik dari tadi malam, emas jatuh lebih dari 1% di tengah dolar yang kuat, sebagai investor yang terus mencerna data inflasi AS akhir pekan yang dapat meningkatkan prospek untuk kenaikan suku bunga dari Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.
Investor terus bereaksi terhadap solidnya data inflasi AS di bulan Januari, indeks harga konsumen (CPI) dipercepat dengan kecepatan tertinggi dalam empat tahun. CPI inti, meningkat sebesar 1,4% dari 12 bulan bulan lalu, naik 0,7% dari keuntungan pada bulan Desember. Hal tersebut melonjak karena keuntungan yang kuat di sektor perawatan, resep dan harga obat, serta sewa dan pemilik sewa.
Sementara di tempat lain, Bank Tiongkok menyuntikkan 130 bullion yuan melalui repo reserve dalam 7 hari. Sedangkan dari Komite FOMC, komentra hawkish anggota mendukung kenaikan suku bunga beberapa kali pada tahun 2016. Bulan lalu, FOMC dianggap memperlambat kecepatan pengetatan, di tengah-tengah lambannya inflasi.
Inflasi jangka panjang tetap di bawah tujuan target FOMC 2% untuk setiap bulan dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan tingkat suku bunga dipandang sebagai penurunan untuk harga emas, yang berjuang untuk bersaing dengan imbal hasil yang tinggi. Pada perdagangan Comex lainnya, spot perak untuk pengiriman April naik 0.34% di level $15.235 troy ons, sedangkan tembaga turun -0.47% di level $2.105 troy pound.