Berita Forex Indonesia – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini berhasil ditutup di zona hijau. Padahal, seharian ini IHSG cenderung bergerak di teritori negatif. Pada akhir perdagangan, IHSG ditutup menguat 3,668 poin (0,08%) ke 4.657,722. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup naik 0,608 poin (0,08%) ke 811.000.
Tercatat, tujuh sektor melemah, hanya 3 sektor yang mampu berakhir di teritori positif. Pelemahan tertinggi terjadi di sektor aneka industri sebesar 1,54%, disusul sektor pertambangan sebesar 1,05%. Sementara penguatan tertinggi terjadi di sektor perdagangan sebesar 1,26%. Membuka perdagangan, Rabu (24/2/2016), IHSG dibuka turun 10,23 poin (0,22%) ke level 4.643,82.
Bursa domestik sempat menguat beberapa saat. Pukul 09.28 WIB, IHSG bergerak naik 1,932 poin (0,11%) ke 4.660,567. Setelah itu, IHSG terus bergerak melemah hingga penutupan perdagangan sesi I. Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup terkoreksi 9,205 poin (0,20%) ke 4.644,849. Sementara indeks LQ45 ditutup melemah 2,161 poin (0,27%) ke 808.231.
Selain itu, sebanyak 134 saham naik, 125 saham turun, dan 104 saham stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 218.867 kali, dengan total volume yang diperdagangkan sebanyak 4,311 miliar saham, senilai Rp 5,086 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 342,815 miliar.
Beberapa saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah TGKA naik 805 poin (19,30%) ke Rp 4.975, LPPF naik 725 poin (4,46%) ke Rp 16.975, HMSP naik 425 poin (0,40%) ke Rp 107.000, dan AKRA naik 425 poin (5,88%) ke Rp 7.650. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya GGRM turun 600 poin (0,91%) ke Rp 65.500, AALI turun 500 poin (2,93%) ke Rp 16.575, UNVR turun 450 poin (1,06%) ke Rp 42.000, dan ICBP turun 375 poin (2,45%) ke Rp 14.900.
Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.400, dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.426. Adapun kondisi bursa saham Asia sore ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 turun 136,26 poin (0,85%) ke 15.915,79, Indeks Hang Seng turun 128,97 poin (0,66%) ke 19.285,81, Indeks SSE Composite naik 25,56 poin (0,88%) ke 2.928,90, dan Indeks Straits Times turun 54,30 poin (2,03%) ke 2.617,77.
Sebagai informasi, tekanan tehadap saham bank-bank BUMN saat ini sudah mereda. Meskipun tiga saham bank BUMN melemah pada perdagangan kemarin, tekanannya lebih rendah dibandingkan akhir pekan lalu. Saham-saham bank BUMN sudah dapat diakumulasi oleh investor. Sebab, proyeksi per tumbuhan bank BUMN masih bagus sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sentimen pernyataan OJK terkait pembatasan NIM memang berpengaruh negatif terhadap perdagangan saham bank-bank BUMN. Tetapi secara fundamental perusahaan-perusahaan tersebut masih layak dikoleksi investor.
Tren bank-bank BUMN tahun ini positif. Terutama karena bank-bank tersebut bakal menjadi penopang proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan rencana pemerintah untuk menambah modal bank-bank BUMN. Hal itu akan meningkatkan kapasitas bank dalam menyalurkan kredit. Tekanan terhadap saham perbankan akan mereda dalam waktu dekat.