Berita Forex Indonesia – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di akhir pekan bergerak di zona hijau. Mengawali perdagangan preopening, IHSG dibuka naik 0,448 poin (0,01%) ke 4.844,487. Sementara indeks unggulan LQ45 dibuka menguat 0,110 poin (0,01%) ke 849.677. Pada pembukaan perdagangan, Jumat (4/3), IHSG dibuka menguat 0,417 poin (0,09%) ke 4.848,216. Sementara indeks L45 dibuka naik 2,122 poin (0,23%) ke 851.553.
Menutup perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 7,843 poin (0,16%) ke 4.844,039. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 1,222 poin (0,14%) ke 849.567. Sementara di pasar uang, dolar AS masih bergerak di kisaran Rp 13.100. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.180, dibandingkan posisi sore kemarin di Rp 13.170.
Sementara kondisi bursa saham Asia pagi ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 turun 59,93 poin (0,35%) ke 16.900,23, Indeks Hang Seng naik 126,32 poin (0,63%) ke 20.068,08, Indeks SSE Composite turun 16,56 poin (0,56%) ke 2.843,84, dan Indeks Straits Times naik 31,51 poin (1,13%) ke 2.820,068. asar modal Indonesia berpotensi menjadi pasar terbesar di Asean dalam lima tahun mendatang dalam hal transaksi dan jumlah emiten. Untuk mencapai hal tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan berbagai strategi.
Strategi tersebut adalah optimalisasi potensi pasar yang sangat besar, mendorong investor yang ada agar lebih aktif, menggencarkan kampanye untuk mengubah saving society menjadi investment society, memperkuat permodalan broker, merelaksasi aturan margin, serta menjaga reputasi dan meningkatkan kredibilitas bursa.
Jumlah emiten yang tercatat di BEI saat ini sebanyak 522 perusahaan, Singapura 770 emiten, dan Malaysia 904 emiten. Saat ini, kata dia, jumlah perantara perdagangan efek di Indonesia mencapai 19.900, namun wakil perantara pedagang efek hanya 9.000 orang dan yang bekerja di bagian pemasaran hanya 2.500 orang. Berdasarkan Single Investor Identification (SID), saat ini terdapat 450 ribu investor saham dan 250 investor reksa dana, sehingga total mencapai 700 ribu orang. Jumlah tersebut sangat rendah dibandingkan Jepang yang mencapai 4,5 juta investor aktif dan Singapura satu juta investor aktif.