Berita Forex Indonesia – Pergerakan pasar mata uang di hari Kamis(18/2), euro terpantau alami pelemahan terhadap dollar AS ketika terjadinya penurunan surplus transaksi berjalan zona euro.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, pasangan EURUSD terpantau melemah 0.04% di level 1.1120. Sedangkan terhadap mata uang utama lainnya, dengan pasangan EURJPY terpantau melemah 0.18% di level 126.74 dan EURGBP melemah 0.58% di level 0.7740.
Euro terpantau alami pelemahan terhadap dollar AS setelah terjadinya penurunan pada surplus transaksi berjalan zona euro. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Bank Sentral Eropa menyebutkan bahwa surplus transaksi berjalan zona euro telah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 25.5B di bulan Desember dari 26.9B di bulan November.
Di sesi sebelumnya, tekanan yang dialami oleh euro terjadi setelah dirilisnya hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral AS. Menurunnya spekulasi bahwa The Fed akan menaikan tingkat suku bunga di bulan Maret mendatang terlihat belum mampu memberikan jalan bagi euro untuk menguat. Secara resmi Federal Reserve telah mengutarakan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global dan inflasi yang cenderung melambat di wilayah AS. Sebagian pasar telah memperkirakan bahwa tidak akan ada perubahan langkah hingga pertengahan tahun 2017, ketika ekonom beranggapan bahwa The Fed akan menaikan tingkat suku bunga sebanyak 4 kali di kisaran 1.25% – 1.50%.
Sementara itu, perhatian pasar hari ini tengah tertuju kepada laporan aktifitas manufaktur Philadelphia dan klaim pengagguran di wilayah Amerika. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa index manufaktur Philadelphia akan kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi -2.9 di bulan Februari.
Ekonom juga telah memperkirakan bahwa klaim pengangguran AS akan mengalami kenaikan menjadi 275K, dari hasil sebelumnya yang berada di angka 269K. Sejalan dengan laporan tersebut, pasangan EURUSD berpotensi mengalami pergeseran harga kembali.