Berita Forex Indonesia – Pelemahan Dollar Australia terhadap Dollar AS menjadi yang paling besar pada sore ini, dibandingkan mata uang utama lain, menyusul ucapan dovish salah satu penentu kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA). Anggota dewan RBA, John Edwards, merasa lebih nyaman dengan valuasi Aussie yang lebih lemah karena akan berdampak baik untuk proses peralihan dari investasi pertambangan. Dalam kesempatan lain, Edwards bahkan menginginkan Aussie berada di level 0.65.
Lebih lanjut, Edwards mengatakan salah satu cara untuk menurunkan valuasi Aussie tanpa perlu memangkas suku bunga domestik adalah dengan Federal Reserve menaikkan suku bunga. Masih ada peluang kecil untuk kondisi ini terjadi dalam waktu dekat karena mayoritas ekonom telah mengurangi peluang kenaikan suku bunga pada tahun ini karena data ekonomi terbaru AS merujuk pada pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Nanti malam AS akan merilis data tingkat inflasi untuk bulan Januari. Analis memprediksi tidak ada perubahan pada tingkat inflasi AS yaitu penurunan 0,1%, namun tingkat inflasi yang tidak memasukkan harga volatil diestimasi dapat naik 0,2% dari data kenaikan 0,1% pada bulan sebelumnya.