Berita Forex Indonesia – Dollar Australia menguat pada hari Selasa, lanjutkan penguatan dari sesi kemarin seiring melonjaknya harga beji besi yang sebesar 7% menjadi $50 per ton pada hari Senin. Sementara itu mata uang euro dan poundsterling kian terluka karena semakin besarnya peluang Inggris untuk keluar dari Uni Eropa setelah dalam polling terbaru menunjukan semakin banyak warga Inggris yang mendukung negaranya keluar dari Uni Eropa daripada yang ingin bertahan.
Untuk pasar ekuitas, di sesi Asia sebagian besar menguat karena adanya sentimen positif dari penutupan yang lebih tinggi di Wall Street di tengah harga minyak yang pulih, penguatan di pasar ekuitas saat ini dipimpin oleh sektor energi. Namun untuk Nikkei, kita harus waspadai penguatan yen, yang dapat mengerogoti penguatan saham Jepang, karena melukai sentimen di kalangan eksportir.
Untuk pasar emas, di awal sesi harga masih bergerak flat setelah kemarin turun tajam, harga emas kemarin melemah karena pasar merespon data inflasi AS yang hasilnya lebih baik dari perkiraan, selain itu emas juga terpukul oleh penguatan di pasar ekuitas. Untuk hari ini, kita akan dapati data keyakinan konsumen dan penjualan rumah yang sudah ada dari AS, yang keduanya diprediksi lebih rendah dari sebelumnya, jika data sesuai atau di bawah ekspektasi, harga emas berpeluang menguat kembali.
Untuk pasar minyak, tampaknya pada hari ini berpeluang naik kembali setelah kemarin mencetak kenaikan sebesar 8% terhadap spekulasi turunnya output minyak shale AS, selain itu pasar juga merespon data dari Baker Hughes yang mengatakan bahwa jumlah aktivitas rig aktif di AS kembali turun. Sentimen positif lainnya adalah investor mulai mempertimbangkan langkah yang akan diambli oleh beberapa anggota OPEC dan Rusia yang ingin menahan level produksi mereka.
Data penting yang dapat diperhatikan pada hari ini adalay, iklim bisnis ifo dari Jerman, laporan inflasi dari Inggris, pidato gubernur Swiss National Bank dari Swiss dan tingkat keyakinan konsumen dari AS.