Berita Forex Indonesia – BHP Billiton pada hari Selasa memangkasdividen interim sebesar 75%, seiring penurunan harga komoditas yang berkepanjangan memaksa perusahaan top pertambangan global ini untuk meninggalkan kebijakan lama yang menjamin pembayaran stabil atau lebih tinggi.
BHP menurunkan dividen menjadi hanya 16 sen, jauh lebih buruk dari ekspektasi pasar yang sebesar 35 sen. Akhir dari apa yang disebut sebagai kebijakan dividen progresif itu datang seiring penambang diversifikasi terbesar di dunia ini membukukan kerugian bersih sebesar $5,67 milyar dalam periode 6-bulan hingga 31 Desember. Yang menjadi kerugian pertama dalam lebih dari 16 tahun.
“Kita perlu menyadari bahwa kita telah berada dalam era baru, dan kita membutuhkan kebijakan dividen yang berbeda untuk mengatasi itu,” kata Chief ExecutiveAndrew Mackenzie dalam sebuah wawancara dengan media, sembari memperingatkan tentang dampak dari pelemahan harga berkepanjangan dan volatilitas yang lebih tinggi. Mackenzie juga menegaskan bahwa pergeseran kebijakan tesebut merupakan bagian dari strategi untuk membantu BHP Billiton dalam menghadapi volatilitas.
Sementara Standard & Poor’s pada bulan ini telah memangkas rating hutang BHP Billiton menjadi ‘A’ dari sebelumnya ‘A+’ dan memperingatkan tentang kemungkinan downgrade kembali jika perusahaan gagal mengambil langkah-langkah tambahan untuk menjaga kas dan meninjau kebijakan dividen.