Berita Forex Indonesia – Indeks FTSE Inggris terdongkrak kenaikan saham-saham minyak serta pertambangan dan mengalihkan perhatiannya dari kecemasan Brexit. Indeks utama Inggris menguat untuk pertama kalinya dalam tiga sesi, tidak seperti mata uang utama yang malah anjlok ke level terendah 11-bulan setelah walikota London mendukung wacana keluarganya Inggris dari Uni Eropa. Mata uang Inggris bersiap menghadapi fluktuasi harga sampai dengan referendum yang akan dilaksanakan pada tangal 23 Juni, sementara investor saham terlihat masih mengikuti petunjuk perdagangan komoditas.
Perusahaan pertambangan Rio Tinto dan BHP Billiton menjadi kontributor utama penguatan FTSE dengan loncatan valuasi sahamnya sampai dengan lebih dari 5%. Pelemahan Sterling dan sinyal positif dari China, yang pasar sahamnya mengumpulkan keuntungan terbesar dibandingkan indeks Asia lain, menopang pemulihan sektor pertambangan. Harga minyak mentah yang naik lebih dari 3% juga mendongkrak saham-saham energi seperti BP (naik sekitar 2%) dan Royal Dutch Shell (naik lebih dari 1,6%).
Saham HSBC Holdings memberikan tekanan pada indeks. Saham salah satu bank terbesar Inggris ini turun sampai dengan 4,8% setelah menyatakan merugi pada kuartal keempat dari keuntungan setahun sebelumnya.