Berita Forex Indonesia – GBP/USD menemukan support di sekitar MA 50-jam di 1,4313 sementara upside dibatasi di sekitar 1,4340 menjelang data Inggris, yang bisa menunjukkan penjualan ritel berdetak lebih tinggi pada bulan Januari, menyusul penurunan bulan Desember.
Pembicaraan Brexit dapat membatasi kenaikan yang dipimpin penjualan ritel
Penjualan ritel bisa mengejutkan pada sisi positif seperti yang ditunjukkan oleh indikator yang dirilis awal bulan ini. Data British Retail Consortium (BRC) yang dirilis awal bulan ini menunjukkan belanja ritel meningkat 3,3% pada Januari dibandingkan dengan tahun lalu, naik dari kenaikan 1,0% pada bulan Desember. Data BRC juga menunjukkan harga turun sedikit kurang tajam bulan lalu terutama karena kenaikan inflasi makanan.
Sejumlah penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan bisa menambah semangat pasar, bagaimanapun, kenaikan dapat dibatasi kecuali kita memiliki aliran berita positif (pro-Uni Eropa) dari pertemuan Uni Eropa pada Brexit.
Brexit merupakan risiko utama dan juga rintangan utama yang membuat BoE menahan kenaikan suku bunga. Akibatnya, kenaikan sterling mungkin lemah menyusul angka penjualan ritel optimis jika tidak ada aliran berita mengenai pertemuan Uni Eropa pada Brexit.
Di sisi lain, angka penjualan ritel yang lebih lemah dari yang diperkirakan bisa menyakiti bulls Sterling. Tapi sekali lagi, penurunan cable dapat dibatasi jika pertemuan Uni Eropa berakhir pada (pro-Uni Eropa) catatan positif. Singkatnya, hasil pertemuan Uni Eropa dapat dengan mudah menaungi dan membatalkan kenaikan/penurunan yang dipicu oleh angka penjualan ritel.
Level Teknis GBP/USD
Perlawanan langsung terlihat di 1,4369 (5-DMA), di atasnya pasangan bisa menguji 1,4417 (MA 200-jam), yang jika disingkirkan akan membuka pintu untuk rally ke 1,4443 (38,2% dari 1,4079-1,4668). Di sisi lain, bila menembus di bawah 1,43 akan membuka pintu untuk penurunan ke 1,4235 (rendah 17 Februari), di mana spot dapat menguji supprt besar di 1,4149 (rendah 29 Jan).