Berita Forex Indonesia – Royal Bank of Scotland (RBS) melaporkan kerugian 8-tahun beruntun sehingga sahamnya pun turun sampai dengan 10% pada hari ini, tekanan terbesar perdagangan indeks FTSE Inggris. Beban biaya restrukturisasi dan litigasi yang besar membuat bank milik pemerintah Inggris ini mencatatkan net loss 1,97 miliar Poundsterling. Namun kerugian mulai berkurang, kerugian tahun lalu 43% lebih kecil dibandingkan kerugian 3,47 miliar Poundsterling pada tahun 2014.
Bank memperingatkan target awalnya untuk memberikan dividen pada shareholders pada kuartal pertama 2017 kemungkinan akan diundur. Alasannya karena bank menghadapi tantangan dalam meisahkan unit bank ritel Williams & Glyn. Selain itu ada isu masalah penyelesaian dengan pihak berwenang AS terkait penjualan mortgage-backed securities yang berpotensi akan memerlukan waktu lama.
RBS pernah menjadi bank terbesar di dunia berdasarkan nilai aset. Namun dalam 8-tahun terakhir menghadapi tantangan pemangkasan biaya dan melakukan reorganisasi bisnis. Dalam pimpinan CEO Ross McEwan, RBS telah mengurangi bisnis internasionalnya.