Berita Forex Indonesia – Harga minyak mentah bergerak cenderung melemah pada sesi perdagangan Asia hari Jumat pasca persediaan AS mencatat kenaikan mingguan tertinggi baru, yang memperburuk kekhawatiran tentang banjir pasokan di pasar global.
Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu melaporkan stok minyak mentah AS bertambah sebanyak 2,1 juta barrel pekan lalu menjadi 504,1 juta barrel, yang merupakan rekor mingguan tertinggi baru. Sedangkan untuk data bulanan, yang tidak bergerak sama persis dengan data mingguan, persediaan telah melampaui rekor 500 juta barrel yang ditorehkan tahun 1930.
Selain itu beberapa pengamat pasar juga mulai mencemaskan permintaan minyak China, yang berpotensi mengalami perlambatan seiring negara secara bertahap menggeser arah perekonomian menjadi berorientasi jasa dari sebelumnya energi-intensif. Pada bulan Januari, imporminyak mentah China dilaporkan turun 4,6% dari tahun sebelumnya menjadi 26,7 juta ton atau setara 6,3 juta barrel per hari. Penurunan tingkat impor tersebut berpotensi kian mendalam pada bulan Februari, sebagai dampak dari liburan Tahun Baru Imlek.
Bagaimanapun, harga minyak mentah masih berada di jalur penguatan mingguan setelah 4 produsen utama seperti Rusia, Arab Saudi, Qatar dan Venezuela mengusulkan pembatasan produksi kolektif di level Januari untuk membantu menstabilkan harga. Rencana yang telah mendapatkan dukungan dari Irak, namun masih mendapat penolakan dari Iran. Sehingga mulai memicu beberapa keraguan di pasar minyak