Sempat Menguat, IHSG Tertekan di Jalur Merah

Berita Forex Indonesia – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini bergerak di teritori positif.  Mengawali perdagangan, Senin (22/2), IHSG dibuka menguat 3,85 poin (0,08%) ke 4.701,41.  Penguatan IHSG tidak bertahan lama. Hingga pukul 09.23 waktu JATS, IHSG melemah 4,702 poin (0,10%) ke 4.692,040.

Pada akhir  perdagangan akhir pekan, Jumat (19/2), IHSG ditutup jatuh 81,234 poin (1,70%) ke level 4.697,560. Sementara Indeks unggulan LQ45 ditutup anjlok 18,399 poin (2,19%) ke level 820,392. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka menguat. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS dibuka di Rp 13.467, dibandingkan posisi akhir pekan kemarin di Rp 13.501.

Adapun berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini, antara lain:  Indeks Nikkei 225 naik 123,28 poin (0,79%) ke 16.092,96, Indeks Hang Seng naik 196,90 poin (1,02%) ke 19.482.40, Indeks SSE Composite naik 27,29 poin (0,97%) ke 2.887,75, dan  Indeks Straits Times naik 6,55 poin (0,29%) ke 2.664,48.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan insentif bagi perbankan yang mau melakukan efisiensi. Insentif ini diberikan pemerintah agar bank bisa menurunkan suku bunga kreditnya.  Paket insentif rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat, dalam bentuk Peraturan OJK (POJK) Tentang Insentif dalam Rangka Peningkatan Efisiensi.

Bagi perbankan yang mau melakukan efisiensi melalui penyesuaian marginnya, OJK telah menyiapkan berbagai insentif.   OJK berharap, margin perbankan di Indonesia bisa sejajar dengan Thailand di kisaran 3-4% dalam 1-2 tahun ke depan. Dalam arti, OJK tidak serta-merta memaksa bank untuk memangkas margin hingga 3-4%.

Rencana penyesuaian margin ini ditanggapi berlebihan oleh investor saham. Pasar merespons negatif dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu anjlok.  Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, angkat bicara soal ini.  Penurunan harga saham perbankan akhir pekan lalu (19/2/2016) hanyalah keadaan temporer yang disebabkan oleh kepanikan investor yang berlebihan, dan sebetulnya tidak perlu.

Saham-saham perbankan turun signifikan bahkan sampai sekitar 4,5% untuk beberapa bank tertentu. Total nilai perdagangan pada sektor perbankan mencapai Rp 3,18 triliun dan frekuensi 55.889 kali, yang hampir mencapai 40% dari total transaksi pada hari itu.   Dari nilai kapitalisasi pasar saham, total nilai kapitalisasi turun Rp 86 triliun. Dari nilai tersebut, nilai kapitalisasi perbankan turun 3,54% atau Rp 41,4 triliun.

Posted in Teknikal & Berita Forex.