Berita Forex Indonesia – Pada akhir perdagangan sesi pertama siang ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah, dengan turun tipis 2 poin. Sejumlah sektor mengalami pelemahan, dipimpin oleh sektor consumer goods. Sementara kenaikan tertinggi terjadi pada saham agrikultur. Tercatat, sebanyak 175 saham naik, 88 saham turun, dan 91 saham stagnan. Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 165.390 kali, dengan total volume perdagangan sebanyak 2,9 miliar saham, senilai Rp 2,7 triliun.
Membuka perdagangan, awal pekan, Senin (7/3), IHSG dibuka menguat 9,784 poin (0,20%) ke 4.860,667. Menutup sesi pertama perdagangan siang ini, IHSG rehat di 4.846,605, turun 4,278 poin (0,09%). Sementara LQ45 turun 2,244 poin (0,26%) ke 846,368. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Agro Lestari (AALI) naik 600 poin (3,97%) ke Rp 15.700, Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) naik 425 poin (7,02%) ke Rp 6.475, Merck (MERK) naik 425 poin (6,01%) ke Rp 7.500, dan Gudang Garam (GGRM) naik 325 poin (0,49%) ke Rp 66.500.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) turun 2.125 poin (1,95%) ke Rp 108.950, Dian Swastika Sentosa (DSSA) turun 600 poin (4,96%) ke Rp 11.500, Matahari Dept. Store (LPPF) turun 500 poin (2,89%) ke Rp 16.775, dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) turun 300 poin (1,47%) ke Rp 20.100.
Sedangkan kondisi bursa saham Asia pagi ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 turun 73,00 poin (0,43%) ke 16.941,78, Indeks Hang Seng naik 33,58 poin (0,17%) ke 20.210,28, Indeks SSE Composite naik 22,40 poin (0,78%) ke 2.896,55, dan Indeks Straits Times turun 8,12 poin (0,29%) ke 2.828,88.
Sentimen positif sedang melanda pasar finansial domestik seiring kuatnya ekspektasi terhadap perbaikan ekonomi makro Indonesia. Hal itu ditandai masuknya dana asing (capital inflow) dalam jumlah besar di pasar saham, surat berharga negara (SBN), dan valuta asing (valas). Pekan ini, dana asing diperkirakan masih mengalir deras, sehingga berpotensi mendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG) ke level psikologis 5.000, mendorong penguatan rupiah ke posisi Rp 13.000 per dolar AS, dan menurunkan imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN).
Selama tahun berjalan (year to date/ ytd), terutama sejak akhir Januari, capital inflow mengalir kencang ke pasar saham domestik yang tercermin pada aksi beli bersih (net buy) investor asing senilai Rp 3,79 triliun. Sedangkan kepemilikan investor asing di SBN tahun ini (hingga 3 Maret) melonjak Rp 31,7 triliun menjadi Rp 590,22 triliun.