Berita Forex Indonesia – Sterling terpaksa memangkas penguatan untuk diperdagangkan sedikit melemah terhadap Dollar ASpada sesi Eropa hari Kamis, setelah sebuah laporan mengindikasikan jika risiko Inggris keluar dari Uni Eropatelah menghambat aktivitas sektor jasa yang dominan.
Laporan Markit/CIPS menunjukkan indeks aktivitas sektor jasa Inggris merosot merosot menjadi 52,7 pada bulan lalu, yang terendah sejak Maret 2013, dari 55,6 pada bulan Januari. Angka tersebut mematahkan estimasi penurunan menjadi 55,1 dalam jajak pendapat Reuters. Untuk pertama kalinya Markit juga mengutip potensi hasil referendum 23 Juni, yang akan menentukan masa depan keanggotaan Inggris di Uni Eropa, sebagai faktor yang mempengaruhi outlook sektor bisnis.
Menyusul rilis data tersebut, GBPUSD kembali diperdagangkan negatif pada kisaran $1.4075 dengan potensi pelemahan lebih lanjut menuju area $1.3975.