Berita Forex Indonesia – Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, China menjadi pusat tembaga dunia. Pasalnya, jumlah logam di gudang Shanghai Futures Exchange melebihi London Metal Exchange. Pada perdagangan Selasa harga tembaga untuk kontrak Mei 2016 turun 0,78% atau 1,65 poin menjadi US$209,85 per pon. Commerzbank AG melansir stok di Shanghai bertumbuh lebih dari dua kali lipat sejak akhir Agustus mencapai rekor tertinggi. Sementara persediaan LME dipantau tenggelam ke terendah setahun.
Peter Hollands, Managing Director Bloomsbury Minerals Economics Ltd di London menyampaikan, Negeri Panda mengalami surplus tembaga yang cukup besar. “Ada kelebihan kilang dan kapasitas smelter di China,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa. Tembaga di Shanghai diperdagangkan di atas harga LME. Akibatnya, pedagang bisa membeli logam dengan harga LME, kemudian mengirimkan dan menjualnya ke China untuk mendapatkan keuntungan.Impor tembaga yang dimurnikan melonjak pada Desember 2015. Berdasarkan data bursa Shanghai, persediaan membengkak dari 140.000 ton sejak 27 Agustus menuju 277.000 ton. Sebagai perbandingan, stok LME hanya sebesar 205.000 ton pada Desember, sekitar 50% dari Agustus.